Bismillahirrahmanirrahim
Terkadang
menjadi seseorang yang sedikit “gila” memang perlu. Karena tanpa kegilaan ini,
kita tak dapat meraih apa yang kita inginkan. Tetapi kembali lagi bahwa Allah
tidak akan memberikan apa yang kita inginkan tetapi apa yang kita butuhkan. Sehingga
kita juga harus berupaya untuk mendapatkan yang kita inginkan dengan syarat
tidak mengganggu, tidak sesat, dan semua itu berbau positif.
Kegilaan
ini berawal dari serial yang sangat melegenda di tahun 1990-an, ketika saya dan
juga mungkin Anda juga menyukai serial superhero yang satu ini. Kamen Rider (Masked Rider) yang kita
ketahui sebagai Ksatria Baja Hitam. Saya kembali bernostalgia dengan serial ini
ketika saya duduk di bangku kuliah semester lima yang lalu. Saat itu wifi di
kampus lagi gencar-gencarnya dan lagi kencang-kencangnya. Tidak hanya itu, saya
juga mendapat film Kamen Rider
pertama kali dari bang Irhas, senior saya di LPM Dinamika yang juga menyukai
hal-hal Jejepangan. Kamen Rider OOO-Movie
War Core 2011, itulah judul film yang saya ambil dari netbuknya. Setelah
saya tonton, saya bertekad untuk mengunduh film-film Kamen Rider yang lain. Saya langsung standby di kampus dari pagi sampai siang. Alhamdulillah, sekarang
sudah ada 25 judul film Kamen Rider
yang saya koleksi. Selain film, ternyata ada yang lebih seru lagi yaitu serial Kamen Rider. Dulu, waktu saya masih SD
sekitar tahun 1997-2003, serial yang paling sering saya tonton di televisi
adalah Power Rangers yang ternyata
awalnya juga dari Jepang dengan judul Super
Sentai. Mighty Morphin adalah
serial pertama yang saya tonton. Setiap sore setelah bermain-main dengan anak
tetangga, saya segera pulang dan membersihkan diri. Setelah berpakaian dan
mengikat rambut, saya langsung duduk manis di depan televisi dan jreng
jreng.... GO GO POWER RANGER! MIGHTY
MORPHIN POWER RANGER! Soundtrack
serial ini mulai menyapa telinga. Ranger
Merah, Biru, Hijau, Hitam, Kuning, dan Pink sudah menghiasi layar kaca. Bersama
adik, saya menonton dengan penuh semangat dan motivasi, hehehe. Namanya juga
anak-anak, daya imajinasi masih terus berkembang dan saat itu otak saya selalu
dipenuhi dengan warna-warni para Rangers
yang siap membasmi kejahatan di muka bumi. Selain Power Rangers, ada juga serial legendaris yang tak kalah seru. Kamen Rider Black dan RX, atau yang dikenal di Indonesia
dengan nama Ksatria Baja Hitam. Tapi saya tidak terlalu fokus dengan KBH ini
karena dulu saya lebih tertarik dengan Power
Rangers. Lalu, saat saya SD kelas 6 atau MTs kelas 1, serial Kamen Rider yang sempat top adalah Kuuga dan Ryuki. Kalau yang ini, saya tidak pernah ketinggalan. Jadwal nonton
superhero pun bertambah, Power Rangers
dan Kamen Rider. Selain dua serial
ini, ada juga serial superhero yang asalnya dari Jepang juga namun diadaptasi
ke versi Saban (Amerika Serikat)
yaitu B-Fighter aka Bad Boy Beetleborg.
Kalau yang ini pemerannya anak-anak yang sesuai dengan umur saya pada saat itu.
Selain BBB, ada Kabutaku, serial robot imut-imut Jepang yang bisa berubah jadi
robot keren ketika musuh menyerang. Selain serial di televisi, saya, adik, dan
sepupu juga menonton dari VCD (zaman dulu belum ada DVD). Orangtua sepupu saya
yang membelikan VCD Kakuranger dan Dairanger, itulah awal saya mengenal Super Sentai yang asli Jepang.
Di
zaman MTs dan Aliyah, saya kembali fokus menonton Power Rangers. Mungkin saking ngefansnya, saya sampai hafal urutan
Power Rangers dari pertama: Mighty
Morphin, Zeo, Turbo, In Space, Lost Galaxy, Lightspeed Rescue, Time Force, Wild
Force, Ninja Storm, Dino Thunder, Space Police Delta (SPD), Mystic Force,
Operation Overdrive, Jungle Fury, RPM, Samurai, dan yang terbaru Megaforce. Aktor favorit saya adalah
Tommy aka Jason D. Frank, yang memerankan beberapa Rangers seperti Green Ranger
dan White Ranger di Mighty Morphin, Red Ranger di Zeo dan Turbo, Dino Black Ranger di Dino
Thunder. Mungkin beberapa dari Anda yang ingat dengan Alpha, robot yang selalu mendampingi Rangers dengan ungkapan khasnya “ayayayayayaya, Mayday Mayday”. Selain
itu, ada duo kocak si gemuk dan kurus, siapa lagi kalau bukan Bulk dan Skull. Ciri khas dari serial Power
Rangers adalah duo yang selalu memberikan suasana humor yang memang membuat
penonton tertawa dengan tingkah mereka yang kadang-kadang nyeleneh.
Selepas
lulus dari Aliyah, saya lebih fokus untuk mengurus perkuliahan. Namanya juga
jauh dari rumah dan tinggal di kos-kosan, otomatis televisi jarang untuk
ditonton. Sekitar tahun 2011, alhamdulillah orangtua saya membelikan sebuah
netbuk berwarna putih (yang sekarang warnanya berubah menjadi krem) untuk
menunjang tugas perkuliahan saya. Awalnya saya belum tahu kalau di kampus saya
ada wifi. Jadi netbuk saya hanya berisi tugas-tugas kuliah, film-film Barat
dari teman, dan mp3. Tak lama, wifi
sudah dipasang di kampus dan waktu itu saya lagi terkena virus Kpop dari junior
saya (saya khilaf, kenapa waktu itu saya bisa suka Korea) dan juga
menggandrungi drama Korea. Tak sengaja saya ketemu Kamen Rider OOO-Movie War Core 2011 di netbuk senior saya dan seperti
ada rasa dejavu ketika menontonnya. Luapan masa
anak-anak yang pernah menonton Satria Baja Hitam sepertinya sudah mau keluar
dari alam bawah sadar. Tanpa pikir panjang, video Kpop dan drama Korea beserta
film-filmnya saya hapus hingga tak bersisa (hanya ada beberapa mp3 Kpop yang
masih ada netbuk). Sayonara Korea, yokoso
tokusatsu! Disini saya sedikit membahas apa itu sebenarnya tokusatsu dan
mengapa orang awam banyak menganggap bahwa tokusatsu adalah untuk anak-anak
padahal ada banyak tokusatsu yang juga untuk remaja bahkan dewasa. Sama halnya
seperti manga dan anime yang dicap sebagai bacaan dan tontonan anak-anak.
(untuk lebih lanjut, silahkan ulik-ulik catatan saya mengenai manga dan
anime)*promo, promo everywhere*
Tokusatsu
menurut paman Wikipedia merupakan kependekan dari istilah
tokushu satsuei
(
特殊撮影), sebuah istilah bahasa Jepang yang
bisa diterjemahkan sebagai
"special
photography" yang mengacu pada penggunaan efek khusus (
special
effects). Biasanya, dalam sebuah film atau pertunjukan, orang yang
bertanggung jawab untuk urusan efek khusus seringkali dipanggil dengan julukan
tokushu
gijutsu (
特殊技術), yang berarti
"special techniques" (istilah
yang dulu digunakan untuk menyebut "special effects"), atau
tokusatsu
kantoku (
特撮監督).Dulu di
Jepang,
tokusatsu sangat populer terutama di
kalangan anak-anak. Tapi seiring berjalannya waktu,
tokusatsu sempat mulai ditinggalkan. Banyak kalangan menilai,
tokusatsu merupakan film yang
ditujukan kepada anak-anak, meski realitanya, sebagian
tokusatsu memiliki jalan cerita yang cukup kompleks yang sulit
dipahami anak-anak. Selain itu, pamor
tokusatsu
kalah dibanding anime dan manga yang sekarang sudah sangat populer di seluruh
dunia. Akan tetapi, hal itu tidak membuat para perusahaan pembuat
tokusatsu menyerah. Mereka mengubah
jalan cerita dari
tokusatsu itu menjadi lebih lucu dan menarik untuk
menggairahkan kembali
tokusatsu yang sempat meredup.
Tokusatsu adalah salah satu bentuk
hiburan Jepang yang sangat populer, dan memiliki banyak genre, misal Kaiju
monster (seperti
Godzilla atau
Gamera),
Kamen Rider (
Ichigo, Nigo,
hingga yang terbaru seperti
Kamen Rider Fourze),
Metal Hero (Gaban Spielban), dan banyak lagi. Salah satu yang
sangat fenomenal dan legenda di Indonesia, tidak lain dan tidak bukan,
Kamen Rider Black atau lebih dikenal
dengan Ksatria Baja Hitam*langsung nyanyi: jelas ku kan kembali untuk membela
kebenaran, demi masa depan bagi bumi yang tercinta, tetap mengabdi*BELALANG
TEMPUR*loncat dari tempat tidur*. Saking terkenalnya tokusatsu, Amerika juga
mau mengadaptasinya seperti
Power Rangers
yang diadaptasi dari
Super Sentai,
Kamen Rider Black menjadi
Masked Rider, dan
Kamen Rider Ryuki menjadi
Kamen
Rider Dragon Knight yang semuanya diproduksi oleh Saban.
Nah,
benar kan? Sebenarnya kalau dilihat dari jalan cerita, tokusatsu memiliki jalan
cerita yang cukup rumit dan terkadang sulit untuk dipahami jika kita tidak
menontonnya dua kali atau diulang kembali. Khusus Ultraman dan Super Sentai
aka Power Rangers memang lebih
ditujukan untuk anak-anak dari segi bertarung dan efek. Tetapi jika dilihat
dari cerita, sedikit rumit juga untuk dipahami, contohnya seperti Jetman yang pernah saya baca di suatu
situs, ada intrik yang membuat tokoh utamanya memiliki cinta segitiga. Belum
lagi karakter Black Condor yang
katanya terkenal playboy. Ada lagi Kamen Rider Kuuga yang bercerita tentang
seorang Godai Yuusuke yang mendapat kekuatan kuno yang bisa mengubahnya menjadi
Kamen Rider. Proses untuk menjadi Kuuga bukanlah mudah, penuh perjuangan
untuk setiap form yang akan
didapatkan. Belum lagi monster-monster yang berbahasa Grongi yang saya sampai saat ini belum tahu sebenarnya asal-usul
bahasa Grongi. Mungkin anak-anak
menonton serial tokusatsu hanya untuk melihat gaya bertarung dan efek-efeknya
yang keren namun jika diikuti dari jalan ceritanya, mungkin akan rumit dan
memang harus berulang kali untuk ditonton. Ini masih serial Kamen
Rider yang tayang setiap Minggu pagi di televsi Jepang. Jika masih
menganggap tokusatsu untuk tontonan bocah, saya rekomendasi untuk menonton
serial Garo. Kebetulan saya juga baru
mengikuti serial tokusatsu yang bergenre horor dan dewasa ini di sekuel
ketiganya, Garo: Yami Wo Terasu Mono.
Serial yang sudah memiliki tiga season ini
memang ditujukan untuk penonton dewasa dimana isinya memang banyak kekerasan
yang sangat tidak pantas untuk ditonton anak-anak, seperti adegan
berdarah-darah dan mengekspos tubuh wanita. Terlepas dari adegan yang seperti
itu, saya lebih fokus melihat jalan ceritanya yang berkisah Ksatria Makai yang melawan Horror, iblis yang memakan jiwa-jiwa manusia. Saya tidak mengikuti season pertama dan kedua karena waktu
itu saya belum tertarik dan banyak adegan dewasanya. Tak sengaja (lagi-lagi tak
sengaja, bentar lagi nyanyi Tenda Birulah awak), saya melihat season tiga yang sudah sampai pada
episode 23 ini sepertinya menarik untuk diikuti (NB: sebenarnya saya tertarik
melihat karakter Ksatria Makai Aguri
Kusugami yang berkacamata*plak*). Dengan kebaikan teman sesama penggemar
tokusatsu, saya minta file Garo
(dengan barter dia mengkopi serial Super
Sentai beserta moviesnya dan Kamen Rider Hyper Battle) untuk saya
tonton. Dugaan saya tepat, baru episode awal sudah ada adegan “itu” yang tak
terlalu lama, istilahnya fan service.
Tapi saya akui, kualitas cerita dan special
effect Garo bisa saya bilang hampir sama dengan kualitas live action versi Amerika. CG dan 3D
untuk kostum Garo yang berwajah serigala (atau kucing ya) memang bagus dan
rapi, bahkan untuk gerakannya juga cukup luwes dibandingkan serial Kamen Rider ataupun Super Sentai. Jadi masih berani bilang bahwa tokusatsu hanyalah
sekedar tontonan bocah yang terperangkap dalam imajinasi?
Sekarang
tinggal masing-masing pribadi untuk memilih apa yang ingin ditonton, tergantung
pemikiran masing-masing. Saya hanya menyampaikan apa yang bisa saya sampaikan
kepada masyarakat umumnya bahwa tokusatsu bukanlah sekedar tontonan anak-anak
semata. Memang, jam tayangnya memang untuk anak-anak tetapi untuk penggemar
yang sudah beranjak dewasa pasti menginginkan jalan cerita yang menarik dan
seru untuk ditonton. Pihak LSI (Lembaga Sensor Indonesia) juga seharusnya bisa
membuat rating untuk tontonan yang akan ditayangkan. Mungkin ini semua berawal
dari rating yang ditujukan untuk anak-anak, makanya sampai sekarang sudah
terdoktrin bahwa tokusatsu itu ya untuk anak-anak. Padahal genre tokusatsu,
menurut saya, sudah bisa dimasukkan untuk kategori remaja. Pembaca pasti tahu
kan kalau kita menonton di sudut kanan bawa ada tulisan samar-samar A-BO
(Anak-Bimbingan Orangtua), R-BO (Remaja-Bimbingan Orangtua), dan D (Dewasa).
Mungkin itu yang harus menjadi perhatian sehingga tidak ada lagi salah paham di
antara penggemar tokusatsu dan masyrakat yang tidak tahu dengan tokusatsu.
Bahkan Bima Satria Garuda, serial tokusatsu Indonesia yang bekerja sama dengan
Jepang, waktu episode awal ditujukan untuk A-BO. Namun saya lihat di episode
tiga atau empat (saya lupa), sudah dikategorikan untuk R-BO, tidak tahu kenapa.
Saya
juga kadang-kadang bingung, kenapa tokusatsu susah ditayangkan di pertelevisian
Indonesia. Menurut yang pernah saya baca di internet dan di forum-forum
tokusatsu, katanya LSI tidak mengeluarkan izin dengan alasan banyak adegan
kekerasan. Sedikit frontal ya, sinetron laga di Indosiar masih tayang saja
sampai sekarang dan kalau bisa dibilang itu juga mengandung kekerasan karena
banyak adegan berkelahi menggunakan senjata (yang pastinya terbuat dari sterofoam atau busa ati atau properti
yang tidak membahayakan). Raden Kian Santang dan Gajah Mada di MNC TV juga
masih bertahan dengan ratusan episode yang tak tahu pasti kapan akan berakhir.
Belum lagi sinetron yang juga sama, ratusan episode dengan tema yang pastinya
sudah tahu bagaimana endingnya tetapi tidak diselesaikan bahkan ada seasons yang bertahan hingga beberapa
tahun. Sebenarnya apa yang menjadi tolak ukur tayangan itu layak untuk ditonton
atau tidak?*seketika asap keluar dari kepala*. Apa juga yang sebenarnya menjadi
standar layak tayang untuk anak-anak, remaja, dan dewasa? Terbukti film-film
Hollywood juga banyak mengandung kekerasan bahkan lebih berdarah dibandingkan
tokusatsu, bisa mendapatkan jam tayang yang layak dan ditonton oleh banyak
orang. Mungkin dikategorikan R-BO, tetapi tidak bisa dipungkiri anak-anak akan
menontonnya juga. Khusus adegan-adegan yang tidak ditujukan untuk anak-anak,
sudah disensor seperti merokok juga kata-kata yang kasar.
Apalah
hendak dikata, saya hanyalah seorang penonton, bukan seorang kritikus
perfilman. Ini hanya sebuah ledakan kecil dari dalam diri saya karena sama
halnya dengan manga dan anime, saya dianggap bocah ketika saya melihat
tokusatsu. Sebenarnya ini hanya masalah istilah saja, tokusatsu itu bahasa
Jepang, special effect itu bahasa
Inggris, dan efek khusus bahasa Indonesia. Jadi, film-film yang mengandung efek
khusus adalah tokusatsu atau special
effect. Mau itu genrenya superhero atau supranatural, kalau ada efek-efek
3D dan CG, samalah itu*keluar jugak kan dialek Medannya bah*. Saya suka
tokusatsu khas Jepang, Anda suka superhero buatan Hollywood, tak masalah.
Namanya juga selera, tidak bisa dipaksakan karena itu adalah hak masing-masing.
Untuk
mengenang serial tokusatsu yang mengalami masa-masa gemilang di era
90-an*angkat tangan yang era 90-an*,
saya akan membuat daftar serial yang pernah tayang di Indonesia dari salah satu
situs yang saya baca. Mari bernostalgia dan pilih mana yang pernah ditonton.
Jika jarang atau tidak pernah atau tidak tahu dengan serial di bawah ini,
sungguh masa kecil Anda yang lahir di era 90-an sangat suram*dihajar massa* n_n
KAMEN
RIDER
Kamen Rider Super-1 (RCTI,
menjadi Ksatria Baja Hitam Super One) [1995]
Kamen Rider Black (RCTI, menjadi Ksatria Baja Hitam, Indosiar, dengan judul
tetap) [1993-94, 2004]
Kamen Rider Black RX (RCTI, menjadi Ksatria Baja Hitam RX) [1994-95]
Kamen Rider Kuuga (RCTI) [2002-04, karena sempat putus di episode 18]
Kamen Rider Agito (Indosiar) [2005]
Kamen Rider Ryuki (RCTI, Indosiar) [2006, 2007-08]
Kamen Rider 555 / Faiz (Indosiar) [2006]
Kamen Rider Blade (ANTV) [2007-08]
Kamen Rider DEN-O (TRANS7) 2010
SUPER
SENTAI
Sentai Changeman (TVRI &
TPI) [1990]
Choushinsei Flashman (RCTI, tidak sampai tamat) [1996]
Hikari Sentai Maskman (SCTV) [1997]
Chojuu Sentai Liveman (RCTI, tidak sampai tamat) [1996]
Kousoku Sentai Turbo Rangers (RCTI, menjadi Pasukan Turbo) [1994]
Chikyuu Sentai Fiveman (Indosiar) [2001]
Choujin Sentai Jetman (Indosiar) [2001]
Gosei Sentai Dairanger (RCTI, menjadi Star Rangers) [1995]
Ninja Sentai Kakuranger (RCTI, menjadi Ninja Rangers) [2002]
Choriki Sentai Ohranger (RCTI) [2002-04, sempat putus penayangan]
Gekisou Sentai Carranger (RCTI) [2005]
Denji Sentai Megaranger (RCTI) [2005]
Seijuu Sentai Gingaman (Indosiar) [2006]
ULTRAMAN
Ultraman (RCTI) [1994]
Ultra Seven (TVRI) [1991]
Ultraman Ace (TVRI) [1996]
Ultraman Taro (SCTV) [1996-97]
Ultraman Leo (SCTV) [1997-98]
Ultraman 80 (SCTV) [1999]
Ultraman Tiga (Indosiar) [2000]
Ultraman Dyna (Indosiar) [2001]
Ultraman Neos (TPI) [2002]
Ultraman Zearth (Indosiar) [2005]
Ultraman Gaia (Indosiar,SCTV,Global TV) [2002, 2006]
Ultraman Cosmos (Indosiar, SCTV, Global TV) [2004, 2005, 2007]
Ultraman Nexus (SCTV, Global TV) [2006,2008]
Ultraman Mebius (Indosiar) [2011-2012]
Ultraman Max (Global TV, Indosiar) [2009,2012-sekarang]
METAL
HEROES
Uchuu Keiji Sharivan
(Indosiar) [2005]
Jikuu Senshi Spielvan (Indosiar) [2005]
Choujinki Metalder (RCTI, tidak sampai tamat) [1996]
Sekai Ninja Sen Jiraiya (Indosiar) [1997]
Kidou Keiji Jiban (Indosiar) [1996]
Tokkei Winspector (Indosiar) [1995]
Tokyuu Shirei Solbrain (Indosiar) [2001]
Tokusou Exceedraft (TPI) [1998]
Tokusou Robo Janperson (Indosiar) [1997]
Blue SWAT (RCTI, tidak sampai tamat) [2002]
B-Robo Kabutack (RCTI, menjadi Kabutaku) [2003]
Tetsuwan Tantei Robotack (Indosiar) [2005]
OTHER
HEROES
Ginga Taisen (Ksatria dari
Zelda) (SCTV) [1995]
Moero, Robocon (ATV,SCTV) [1996-1997,2006]
Kyoudai Ken Bicrosser (RCTI) [1996]
Denkou Choujin Gridman (TPI) [2003]
Choukou Senshi Changerion (Indosiar) [2002]
Shichi Sei Toshin Guyferd (Indosiar) [1999]
Chouseishin Gransazer (RCTI, Global TV) [2006]
Genseishin Justirizer (Indosiar, ANTV) [2007, 2008]
Chousei Kantai Sazer-X (Indosiar) [2008]
Madan Senki Ryukendo (Indosiar) [2008]
TOKUSATSU
ADAPTASI AMERIKA
Mighty
Morphin Power Rangers (RCTI) [1994]
Mighty Morphin Alien Rangers (RCTI) [1997]
Power Rangers Zeo (RCTI) [1997]
Power Rangers Turbo s/d Power Rangers Mystic Force (Indosiar) [???? s/d 2008,
dengan beberapa kali rer-run]
Masked Rider (Indosiar) [1997]
VR Troppers (RCTI, tidak sampai tamat) [1996]
Big Bad Beetleborgs (Indosiar, tidak sampai tamat) [2000]
Super Human Samurai Cyber Squad (Indosiar) [1996-97]
Bagaimana,
masih menganggap tokusatsu adalah tontonan anak-anak? semua itu dikembalikan ke
pribadi masing-masing. Adik-adik, ingat! Boleh nonton tokusatsu, ibadah jangan
lupa!*ala Bima Satria Garuda waktu opening*
Medan,
25 September 2013
 |
Showa Kamen Rider |
|