Selasa, 02 Juli 2013

Kamen Rider,Not Just A Child Watch (Catatan Harian Si Fuad)

Bismillahirrahmanirrahim

HENSHIN! KAMEN RAIDAAAAAAAAAA!!!

Whooops, maaf sudah membuat kamu terkejut dengan kata-kata di atas. Bagi sebagian orang mungkin tidak asing dengan kata-kata ini dan bagi sebagian yang lain belum pernah mendengarnya*kasiaaan*.

Kamen Rider atau dalam bahasa Inggris Masked Rider atau di Indonesia dikenal dengan nama Ksatria Baja  Hitam yang mengendarai Belalang Tempur. Serial tokusatsu atau superhero Jepang ini sangat populer di negaranya sendiri dan mulai terkenal di Indonesia dengan serial Ksatria Baja Hitam (Kamen Rider Black and Black RX) sekitar tahun 1988-1990an. Dengan kostum ketat berwarna hitam dan berhelm unik, pahlawan ini mengalahkan monster-monster yang ingin menguasai dunia. Anak-anak pun rela berhenti bermain jika serial ini ditayangkan di televisi. Saya yang juga penggemar tokusatsu dari SD sampai kuliah pun ikut menonton pahlawan yang memiliki tendangan khas, Rider Kick untuk menumpas kejahatan. Setelah serial tokusatsu Kamen Rider ini disusul dengan Super Sentai atau lebih dikenal dengan Power Ranger.

Hampir sembilan tahun saya tidak pernah mengikuti perkembangan Kamen Rider karena sudah tidak pernah ditayangkan dan diganti dengan kartun Barat atau anime yang mulai menjamur di televisi. Hanya Power Ranger dengan versi Barat yang masih rajin saya ikuti. Dulu sempat tayang Kamen Rider Kuuga dan Ryuuki di salah satu televisi swasta dan saya rajin juga untuk menontonnya. Sampai  serial Ryuuki selesai, saya yang lupa atau karena jarang menonton saya tidak pernah melihat serial Kamen Rider lagi. Hingga saat saya kuliah di semester 6 ini dan fasilitas wifi mulai merebak di kampus saya, saya kembali mencari info tentang Kamen Rider yang sudaha sangat lama ingin saya tonton. Dengan sekali klik di Youtube, Kamen Rider sudah berevolusi dengan berbagai bentuk, karakter, senjata, dan alur cerita. Dan faktanya, Kamen Rider sudah mulai tayang sejak tahun 1971 dengan urutan sebagai berikut: Ichigo, Niigo, V3, Riderman, X, Amazon, Stronger, Skyrider, Super-1, ZX(Z Cross), Black, Black RX, Shin, ZO, J, Kuuga, Agito, Ryuuki, 555(Faiz), Blade, Hibiki, Kabuto, Den-O, Kiva, Decade, W, OOO, dan Fourze.

Waktu saya masih anak-anak, saya juga berkhayal akan menjadi salah satu anggota Power Ranger. Kalau tidak yang kuning ya..yang pink. Karena menurut saya waktu itu sangat keren, melawan monster jahat dan menumpas kejahatan. Saya tiru gaya mereka sewaktu berubah dan melakukan aksi seperti beladiri namun sampai sekarang saya tidak bisa menguasai satu beladiri pun, hehehehe. Setelah vakum dari dunia khayal, saya menemukannya kembali pada saat iseng mencari drama Jepang di Youtube dua bulan yang lalu dan bertemu dengan pahlawan masa kecil saya, Kamen Rider. Saya cari serial dari Kamen Rider Black sampai OOO namun netbuk saya tidak cukup untuk menampung semuanya, saya hanya mengunduh Kamen Rider The Movie. Saya berkenalan dengan Den-O,Decade, W dan OOO. Sangking senangnya, saya tidak peduli dengan ocehan kawan-kawan yang mengatakan saya seperti anak kecil. Berteriak “HENSHIN” atau menirukan gaya Momotaro, Imagin di Den-O dengan kata-kata khasnya, “ORE SANJOU!”. Saya juga mencari tahu apakah ada tokusatsu lover di Medan dan ternyata ada, saya baru saja menemukannya di Facebook. Saat saya tahu bahwa para tokuman juga eksis untuk memakai kostum Kamen Rider khususnya di Medan, saya jadi ingin melihat para tokuman ini beraksi walaupun bukan yang aslinya.

Mungkin bagi sebagian orang, menonton tokusatsu adalah suatu hal yang sangat kekanak-kanakan. Tapi saya mengambil salah satu sisi positifnya, bahwa jika ingin menjadi apapun, semua berangkat dari imajinasi, daya khayal yang dapat diwujudkan dalam dunia nyata. Walaupun serial superhero ini ditujukan untuk anak-anak, namun semua itu tak lepas dari daya khayal para pembuatnya yang sudah dewasa dalam fisik dan jiwanya. Begitu juga dengan para penulis yang menggunakan daya imajinasi yang tinggi untuk membuat tulisan yang dapat membuat para pembacanya larut dalam tulisan tersebut.

Setiap orang memiliki selera yang berbeda dari segi apapun bahkan dalam pilihan untuk menonton. Saya memang lebih suka melihat hal-hal yang mungkin tidak masuk akal seperti serial Kamen Rider daripada saya dipaksa menonton sinetron Indonesia yang alur ceritanya jauh lebih ngawur daripada serial kesukaan saya. Semua kembali pada diri masing-masing. Biarlah mereka menganggap saya seperti anak-anak tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa imajinasi bisa datang untuk siapa saja dan kapan saja. Salam Kamen Rider!

(HENSHIIIN!)*terbang pakek Belalang Tempur*) XD

Medan, 11 Mei 2012